Kamis, 28 Maret 2013

Panduan Ternak Ayam Kampung untuk Pemula

Banyak cara untuk menjadi peternak sukses, salah satu komoditas ternak yang sedang nge-trend saat ini yaitu ternak ayam kampung. Bagaimana tidak, akhir-akhir ini banyak sekali ulasan di media cetak maupun elektronik yang mengulas mengenai kesuksesan para peternak ayam kampung di tanah air, rata-rata mereka adalah sosok yang memiliki komitmen,mental serta jiwa wirausaha yang kuat. Dari hasil jerih payahnya minimal 2 tahun fokus ternak ayam kampung,sehingga menjadi pionir/pemimpin peternak di daerah tersebut, sehingga bisa menjadi panutan dan acuan peternak baru di kawasan tersebut. Usaha ternak ayam kampung saat ini tampaknya memang menjadi salah satu komoditas usaha yang cukup baik, mengingat bahwa indonesia memiliki potensi tinggi di bidang peternakan dan pertanian.

Banyak peternak tersohor di negeri ini yang mampu membawa kesuksesan bagi daerahnya, dengan adanya usaha ternak ayam kampung tidak sedikit yang menjadi pencipta lapangan kerja baru serta menjadi mandiri dalam berkarya. Kunci utama dalam ternak ayam kampung yaitu komitmen,kerja keras dan konsisten. Tidak banyak yang mampu untuk melakukan hal tersebut, banyak peternak pemula yang mudah tergiur dengan keuntungan semata dan melihatnya hanya dari sisi finansial saja, padahal sejatinya ternak ayam kampung tidak hanya mengutamakan sisi finansial saja, ternak ayam kampung dalam istilah jawanya itu “luwih jowoni”. Adanya ikatan batin yang cukup kuat dalam memelihara ayam kampung karena biasanya dipelihara dalam skala kecil dan dipakai untuk tabungan keluarga, hubungan yang baik antar stakeholder pun juga terjadi demikian,penjual pakan dan pedagangnya pun juga pasti dianggap sebagai keluarganya sendiri yang secara kontinyu berbagi suka duka disetiap pemeliharan hingga masa panen berikutnya tiba.

Usaha ternak ayam kampung bisa diusahakan dalam skala kecil ataupun besar tergantung modal yang tersedia. Namun kadang kita bingung untuk memulai usaha ini karena sering dihantui berbagai macam rintangan, kendala dan ketakutan lainnya. Rintangan dan kendala yang biasanya muncul sebelum kita memulai usaha ternak ayam kampung antara lain bagaimana agar ayam kampung bisa tetap hidup? Bagaimana jika ayam kampung sakit? Dari mana mendapatkan modal? Terus bagaimana kalau rugi? Bagaimana kalau ini, kalau itu dan kalau-kalau yang lainnya.

Beternak ayam kampung sudah lama dilakukan oleh masyarakat kita, sehingga cara dan teknik beternak sebenarnya tidak perlu kami angkat ke permukaan. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman dan permintaan akan produk ini (daging dan telur) yang tidak sebanding dengan tingkat produksi maka kiranya perlu masalah ini kami angkat kembali terutama untuk yang ingin memulai usaha ternak ayam kampung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak ada pilihan lain kecuali dengan mengubah cara beternak kita. Masyarakat kita selama ini menggunakan model pemeliharaan ternak ayam kampung secara ekstensif (diumbar) dan memang sudah semestinya kita mulai berganti minimal dengan model pemeliharaan semiintensif atau lebih-lebih bisa meningkat menjadi intensif.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa membantu anda untuk memulai usaha ternak ayam kampung:
Bangun keyakinan
Membangun keyakinan untuk memulai usaha ternak ayam kampung bukanlah hal yang mudah apalagi untuk orang yang tidak mempunyai latar belakang beternak sama sekali. Belakangan banyak kalangan yang memutar haluan untuk terjun di bisnis ini yang notabene bukan berlatar belakang seorang peternak. Mereka kebanyakan hanya bisa menangkap peluang tapi belum tahu cara beternak benar. Para usahawan yang bermodal tebal, orang yang mau pensiun ramai-ramai merintis usaha ini. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kekuatan (modal, mental dan sebagainya) dan siap dengan resiko dan kendala yang akan di alami. Sehingga resep jitu untuk membangun kenyakinan adalah dengan memaksimalkan kekuatan dalam diri kita dan siap dengan resiko yang akan di alami.

Singkirkan rintangan!
Semua bentuk usaha manusia di dalamnya dibutuhkan pengorbanan (ikhtiar), setelah itu kita hanya bisa pasrah bertawakkal kepada yang Maha Memberi Rezeki. Tidak perlu pergi ke dukun, orang pintar, paratidaknormal, dan sebagainnya agar usaha kita membawa keberhasilan karena hal itu akan membuat kita menjadi musryik bagi orang Islam. Akhir dari bentuk usaha yang akan kita jalankan adalah sukses (untung) dan gagal (rugi) tergantung bagaimana manajemen kita dalam mengendalikan usaha. Begitu juga kalau kita akan memulai usaha ternak yang pastinya kita harus sedikit memaahami dan menjadi suatu keharusan untuk belajar akan seluk beluk dan liku-liku cara beternak. Yang perlu dicatat adalah kita harus membedakan usaha barang mati dengan barang hidup. Dengan berbekal sedikit pengetahuan dari membaca, mengikuti pelatihan atau training, berkunjung atau magang langsung ke peternakan kami rasa sudah cukup sebagai modal pertama untuk memulai usaha. Modal keuangan kami rasa cukup mudah, tapi yang paling sulit adalah modal mental termasuk didalamnya adalah sikap siap menerima resiko usaha. Berbeda jika kita sudah menjalani satu siklus usaha, di sana kita akan banyak mendapatkan pengalaman dan kita bisa melakukan evaluasi usaha kita. Kalau rugi kenapa dan kalau untung apa tidak bisa ditingkatkan pada siklus kedua atau berikutnya. Singkirkan rintangan dan tanamkan dalam diri kita sikap percaya diri untuk memulai usaha kita dengan modal seadanya, jangan terlalu muluk-muluk dan angan-angan yang belum jelas akhirnya.

Tentukan pilihan usaha
Setelah permintaan daging dan telur ayam kampung tidak sebanding dengan tingkat produksinya, masyarakat kita mulai membedakan usaha antara ternak ayam kampung untuk tujuan pedaging dan tujuan telur. Penting kiranya sejak dari awal kita sudah menfokuskan diri memilih usaha apa yang akan kita rintis. Karena dengan mengetahui tujuan usaha yang jelas kita akan semakin mudah dalam mengatur usaha kita serta mengambil langkah yang jelas pula. Janganlah memulai suatu usaha dengan tujuan yang tidak jelas karena hanya akan membawa hasil akhir yang tidak jelas pula. Banyak bertanya tentang ke dua pilihan usaha tersebut kepada pelaku usaha atau orang yang punya pegalaman akan usaha tersebut. Singkirkan sikap sok pintar, sok pandai, sok pengalaman dalam diri kita kalau ingin berhasil.

Menentukan lokasi usaha
Menentukan lokasi usaha ibarat kita akan memilih rumah atau tempat tinggal untuk keluarga kita. Biasanya ada dua masalah dalam penentuan lokasi usaha ini yaitu calon peternak yang sudah mempunyai persiapan lahan dan calon peternak yang belum mempunyai lahan. Faktor penentuan lokasi usaha seringkali diabaikan oleh calon peternak sehingga seringkali juga kita mendengar ada usaha peternakan yang berhenti ditengah jalan lantaran mendapat protes dari masyarakat sekitar dan tentu ini sangat merugikan. Secara umum lokasi untuk beternak ayam kampung dapat diusahakan di mana saja, akan tetapi kalau kita bisa memilih lokasi yang nyaman bagi ternak dan nyaman pula untuk masyarakat tentu itu sesuatu yang arif dan bijaksana. Lokasi untuk beternak ayam kampung sebisa mungkin terpisah dari permukiman penduduk minimal 10 meter. Yang perlu kita pertimbangkan adalah limbah bau amoniak yang ditimbulkan jangan sampai mengganggu warga sekitar. Lokasi ternak ayam kampung juga kalau bisa dekat dengan sumber air, sarana produksi ternak (sapronak), pasar , transportasi mudah, dan aman.

Waktu memulai usaha
Pertanyaan selanjutnya adalah kapan kita akan memulai usaha? Usaha ternak ayam kampung dapat dimulai kapan saja asal semua faktor pendukung usaha siap dan tersedia minimal bibit, pakan dan kandang. Tersedianya bibit, pakan, dan kandang saja belum cukup kalau tidak dibarengi dengan informasi pasar yang jelas. Waktu yang sedikit tepat untuk memulai usaha ternak ayam kampung adalah 2-3 bulan sebelum hari raya Iedul Fitri (lebaran), imlek dan tahun baru masehi. Mengapa? Karena pada waktu itu permintaan daging ayam kampung rata-rata meningkat sehingga kita tidak khawatir produksi kita tidak laku terjual.

Manajemen usaha
Bibit ayam kampung (DOC) harus berkualitas dan mampu bertumbuh dengan baik,sehingga FCR (feed Conversion ratio)nya standar, tidak mudah terserang penyakit dan mampu panen tepat waktu dengan kondisi yang baik, usahakan selalu mengutamakan DOC/bibit yang berkualitas karena 60 Persen kesuksesan ternak ayam kampung bermula dari DOC Ayam Kampung yang baik. Pakan untuk ayam kampung sebenarnya cukup sederhana saja, jangan mudah terjebak dengan pakan yang murah karena dalam hal usaha ternak ayam kampung pakan merupakan investasi terbesar yang kita keluarkan, kualitas pakan akan sesuai dengan pencapaian kualitas panenan ayam kampung kita.Kandang untuk beternak ayam kampung cukup dibuat sederhana saja, akan tetapi kalau sudah yakin usaha kita akan dapat berjalan terus dalam waktu lama maka membangun kandang permanen adalah suatu keharusan. Kandang permanen biasanya akan terawat lebih baik daripada kandang yang bersifat sementara. Yang menjadi patokan dalam membangun kandang adalah arah kandang, dan kepadatan kandang. Kandang ayam kampung dapat dibuat berdasarkan fase pemeliharaan (bok, ren, atau postal).Pencegahan dan penanganan penyakit adalah hal yang tak kalah pentingnya dalam usaha peternakan ayam kampung. Lebih baik mencegah daripada mengobati adalah prinsip yang harus dipegang oleh peternak untuk masalah ini. Mengapa? Usaha pencegahan jauh lebih murah biayanya daripada biaya yang kita keluarkan untuk mengobati. Usaha pencegahan penyakit ini bisa dilakukan antara lain dengan menerapkan program sanitasi yang ketat, biosecurity, dan program vaksinasi. Sedangkan untuk usaha penanganan penyakit adalah dengan melakukan penanganan atau tindakan yang benar dalam mengobati penyakit.

Pemasaran Tak perlu bingung untuk memasarkan hasil panen ayam kampung baik berupa daging atau telurnya, insyaAllah banyak jalan. Pasar tradisional, warung penyedia menu spesial ayam kampung, pengepul, pembeli ayam kampung keliling (obrok) tidak pernah berhenti untuk membeli produk ini. Kalau terdapat banyak peternak di suatu tempat atau wilayah maka sebaiknya membentuk suatu komunitas (asosiasi atau paguyuban) semisal perkumpulam peternak ayam kampung atau semisalnya. Insyaallah banyak manfaat kalau kita bergabung dengan koperasi atau paguyuban di antara salah satunya adalah untuk mengatasi masalah pemasaran produk, atau bisa juga kita buat menjadi ayam kampung yang lebih organik.

Sumber : http://www.ayamkampungku.com

Teknik Pemeliharaan awal Doc Ayam Kampung Super

DOC ayam kampung merupakan istilah umum yang biasa dipakai untuk anak ayam umur sehari. Fase awal pemeliharaan ayam kampung super dimulai semenjak hari pertama hingga seminggu, pada masa ini sering terjadi berbagai masalah yang cukup serius dan krusial jika tidak kita cermati dengan baik, oleh karena itu peternak biasa menyebutnya dengan fase kritis I. Efek yang ditimbulkan akibat kegagalan pemeliharaan ayam kampung super pada fase awal ini antara lain, kegagalan mencapai bobot standar, kematian tinggi akibat terjadi serangan penyakit viral (yang diakibatkan oleh virus), dan yang terpenting yaitu tidak mampu secara maksimal melewati fase berikutnya.

Induk buatan atau yang biasa kita sebut dengan box doc merupakan suatu teknik pemeliharaan awal doc ayam kampung yang bertujuan untuk meminimalkan terjadinya berbagai masalah di fase awal ini. Box dirancang khusus bertujuan untuk membuat ruang disekitarnya hangat,kering dan cukup sirkulasi layaknya induk ayam kampung yang sebenarnya, sehingga diharapkan doc ayam kampung tidak terpapar suhu dingin dan kelembapan yang berlebihan akibat lingkungan sekitar. Suhu awal yang diperlukan berkisar antara 35-38 derajat celcius tergantung lingkungan masing-masing,serta yang paling penting untuk diperhatikan adalah respon doc ayam kampung setelah masuk dalam box tersebut. Jika suhu di dalam masih terlalu dingin maka doc akan mengumpul di dekat sumber penghangat dan biasanya terjadi aksi penumpukan doc ayam kampung yang biasanya mengakibatkan kematian yang cukup tinggi. Sirkulasi udara juga mutlak dibutuhkan, seperti pada box diatas bisa dilihat adanya sirkulasi yang cukup untuk memastikan metabolisme berjalan secara normal.

Spesifikasi teknis box penghangat doc ayam kampung ini bisa bervariasi menurut kebutuhan masing-masing peternak, idealnya mempunyai dimensi panjang 1m dengan lebar 1m serta tinggi 50 cm. Box bisa dibuat bertingkat dengan pintu berada didepan atau diatas, bahan disarankan menggunakan triplek dengan ketebalan min 3mm beralaskan anyaman triplek/bambu/kawat strimin yang kemudian dialasi dengan koran dan ditambahkan sekam padi. Semua aturan ini tidak mengikat dan semuanya disesuaikan dengan kondisi masing-masing lingkungan,prinsipnya yaitu mendapatkan suhu yang ideal,sirkulasi cukup dan mendapat penanganan intensif sehingga tercapai keberhasilan dalam melewati fase kritis ini. Setelah fase kritis ini terlewati angka keberhasilan ternak ayam kampung mencapai lebih dari 80 persen.
Sumber : http://www.ayamkampungku.com

Rabu, 27 Maret 2013

DOC (Day Old Chickens)

DOC (Day Old Chickens), anak ayam yang berumur 1 hari sampai 2 minggu sangat menentukan keberhasilan usaha ternak ayam. Kondisi DOC yang baik merupakan modal awal yang sangat penting.

DOC yang baik ditandai dengan kriteria sebagai berikut:

  1. Berat badn memenuhi berat ideal, yaitu 35 g atau sesuai berat badan standar, yaitu tidak kurang dari 32 g. Berat badan DOC berkorelasi positif terhadap laju pertumbuhan ayam.
  2. Berperilaku gesit, lincah, dan aktif mencari makan. Jika dipegang akan bereaksi, kotoran tidak lengket di dubur.
  3. Posisi dalam kelompok selalu tersebar.
  4. Rongga perut elastis, pusar kering tertutup bulu kapas yang halus, lembut dan mengkilap.
  5. Mata bulat dan cerah.
Apabila dalam upaya pemilihan bibit ini peternak mampu mengidentifikasikan kondisi berdasar kriteria diatas, maka paling tidak hal ini akan mengurangi resiko karena adanya faktor dalam yang tidak kita kehendaki.

Dalam dunia peternakan, bibit ayam ras petelur oleh para breeder dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe ringan dan tipe sedang.

DOC tipe ringan
Ayam tipe ringan ini dikembangkan secara khusus untuk memproduksi telur. Seluruh sumber daya yang dimiliki ayam dikerahkan untuk produksi telur. ayam tipe ringan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Badan kecil, ramping dan berperilaku lincah.
  2. Jengger tunggal, berukuran besar serta seolah-olah jatuh kesamping.
  3. Mata bersinar cerah.
  4. Kedewasaan kelamin tumbuh awal, umur 4 bulan mulai produksi.
  5. Produksi telur tinggi, dengan kulit telur agak tipis dan berwarna putih.
  6. Lebih peka terhadap lingkungan dan mudah terkejut.
Beberapa strain yang termasuk dalam tipe ringan adalah Babcock, Hisex white, Ross white, Hubbard leghorn.

DOC tipe sedang
Ayam tipe sedang ini dikembangkan untuk memproduksi telur sekaligus daging (sesudah masa afkir). Dengan demikian, ayam jenis ini membagi sumber dayanya untuk memproduksi telur dan daging. Oleh karena itu, ayam tipe medium ini disebut juga dengan ayam tipe dwi guna. Tetapi titik berat sumber dayanya tetap diarahkan pada produksi telur. ayam tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Ukuran badan lebih besar dan lebih kokoh daripada tipe ringan, serta berperilaku tenang.
  2. Timbangan badanya lebih berat daripada tipe ringan, karena jumlah daging dan lemaknya lebih banyak.
  3. Otot-otot kaki dan dada lebih tebal.
  4. Produksi telur cukup tinggi, dengan kulit telur tebal dan berwarna coklat.
Beberapa strain yang termasuk dalam tipe sedang ialah Lohman Brown, Hisex Brown, Hubbard Golden Comet, Rosa Brown, Dekalb Brown, Isa Brown. Akhir-akhir ini peternak lebih cenderung memilih tipe sedang karena prduksi telurnya cukup tinggi dan daging afkiranya pun juga lumayan.

Sumber : http://centralunggas.blogspot.com